Pertemuan 5 KPPL - Mendefinisikan Requirement, dan Model Desain

Nama Kelompok :

- I Gusti Ngurah Arya Sudewa (5025231030)

- Randi Palguna Artayasa (5025231020)

- Kadek Fajar Pramartha Yasodana (5025231185)

Kelas : KPPL E


Mendefinisikan Requirement dan Model Desain

Paper : Monitoring Application Complaints of Internet Service Provider Interference Using Waterfall Method  (Case Study: Indihome Pasar Baru Tangerang) 

Sumber Paper : PDF

Pada perancangan kali ini, kita akan melakukan analisis bagaimana perancangan SDLC yang dilakukan di dalam paper dan bagaimana hasil applikasi yang didapatkan. Setelah itu, kelompok kami akan membuat sebuah rancangan applikasi support system kami sendiri berdasarkan apa yang kami telah dapatkan dari analisis studi kasus paper tersebut.


Analisis SDLC dari Paper

Pada paper, terlihat mereka membuat Web-Based Monitoring Application Complaints of Internet Service Provider Interference bertujuan untuk mengefisienkan jalannya komplain dari user kepada staf dalam hal distribusi trouble tickets melalui Telegram. Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan manual data management system terhadap Telegram secara baik dan efisien.

Setelah kita melihat apa yang dibuat pada paper, kita akan melakukan analisis mengenai rancangan SDLC yang digunakan untuk membuat applikasi tersebut.

Dalam aplikasi terlihat bahwa mereka menggunakan metode SDLC yaitu metode Waterfall.
Dijelaskan dalam paper, 
Model Waterfall adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak yang dinamis dan berurutan secara klasik, secara khusus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Model ini memungkinkan adanya pembagian tugas dan pengendalian dalam proses pengembangan perangkat lunak, sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan.
Selain itu, penerapan metode Waterfall memastikan bahwa setiap fase model dikembangkan satu per satu, dengan menyelesaikan setiap fase sebelum melanjutkan ke fase berikutnya. Hal ini membantu menghilangkan kesalahan yang mungkin timbul dari fase yang saling tumpang tindih, sehingga menghasilkan pembuatan Aplikasi Monitoring yang efisien dan efektif untuk Pengaduan Gangguan Penyedia Layanan Internet.

Tahapan-tahapan metode Waterfall pada Paper:
  1. Analisis: Tahap pertama dari metode SDLC (Software Development Life Cycle) adalah menganalisis kebutuhan sistem, dimulai dari kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Analisis ini menghasilkan daftar kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi-fungsi sistem, serta pembaruan yang diperlukan. Untuk melakukan analisis, digunakan diagram Fishbone untuk memetakan akar penyebab masalah.
  2. Desain: Setelah tahap analisis, masuk ke tahap desain. Pada tahap ini, rancangan aplikasi disajikan, termasuk desain antarmuka dan basis data. Pemodelan UML digunakan untuk mendesain aplikasi. Tahap ini berfokus pada bagaimana sistem akan terlihat dan bekerja.
  3. Pengembangan Sistem: Aplikasi dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis tampilan menggunakan framework Codeigniter. Framework Bootstrap digunakan untuk mendukung elemen antarmuka website agar berfungsi optimal di berbagai ukuran layar. MySQL digunakan sebagai basis data untuk menyimpan sejumlah besar data. Selain itu, bot Telegram digunakan sebagai media tambahan untuk mendistribusikan pesan tiket gangguan yang perlu diselesaikan. Tombol add datin dan add non-datin berfungsi untuk secara otomatis membagikan informasi ke grup Telegram ketika admin menekan tombol kirim.
  4. Pengujian: Tahap ini merupakan tahap akhir dari metode Waterfall, di mana pengujian dilakukan untuk mengamati hasil dan memeriksa fungsi aplikasi. Beberapa metode pengujian yang digunakan:
    • Equivalence Partitioning: Pengujian pada form yang ada di sistem aplikasi inventaris.
    • Boundary Value Analysis: Memastikan data yang melebihi batas yang ditentukan tidak dapat disimpan di basis data.
    • Comparison Testing: Membandingkan tampilan antarmuka di berbagai web browser.
    • Sample Testing: Memastikan hasil pilihan memberikan data yang baik dan konsisten dengan input.
    • Robustness Testing: Memasukkan data acak untuk membuktikan tidak ada kesalahan jika input tidak valid.
    • Behavior Testing: Membuat data baru berulang kali untuk menghindari data bertumpuk.
    • Performance Testing: Menilai kemampuan sistem untuk beroperasi dengan benar.
    • Requirements Testing: Memastikan kebutuhan sesuai dengan spesifikasi pabrikan sistem.
    • Endurance Testing: Menguji apakah hasil algoritma di sistem benar atau salah.
    • Cause-Effect Relationship Testing: Melibatkan pengujian kondisi input mulai dari Input, View, Update, Delete, dan Search.
  5. Implementasi: Tahap akhir dari metode Waterfall. Pada tahap ini, sistem sudah dibuat, diuji, dan dipastikan berfungsi dengan benar. Aplikasi siap untuk diimplementasikan dan digunakan.

Mendefinisikan Requirement, dan Model Desain pada Aplikasi Kami
Setelah kita melakukan studi kasus pada paper, sekarang kita akan melakukan praktek metode tersebut dengan membuat sebuah applikasi customer support system juga, tetapi yang lebih simple dan scope yang lebih kecil dibandingkan paper.

Aplikasi yang akan kami buat merupakan sebuah web chatbot yang dimana user dapat memberikan complainnya didalam sebuah input, nantinya sebuah sistem chat automasi akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut, dan jika tidak bisa, maka akan diberikan sebuah contact untuk menghubungkan sebuah staff. Aplikasi ini kami menyebutkan HelpThink

Pada pembuatan applikasi ini kita akan menggunakan metode Waterfall pada umumnya dengan tahapannya adalah
  1. Requirement: Pada tahap ini kami akan melakukan penentuan kebutuhan.
  2. Design: Pada tahap ini kami akan membuat sebuah use case diagram, UI/UX, dan alur dari aplikasi
  3. Implementasi: Pada implementasi nantinya, kita akan melakukan coding pada html, css, dan js hingga aplikasi selesai.
  4. Pengujian : Pada pengujian kami akan menguji secara manual
  5. Deployment : Deployment akan menggunakan vercel
  6. Maintenence : Memperbaiki bug dan menambahkan fitur jika diperlukan

Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan 13 OOP - Abstraksi & Simulasi Fox & Rabit

Pertemuan 11 PWEB - Membuat Website CRUD PHP MySQL

Pertemuan 11 PBO - Studi Kasus Network Project (Inheritance)